Jumat, 06 April 2012

Isi Veda Ditinjau dari Karma Kanda

ISI VEDA DITINJAU DARI KARMA YOGA


Menurut Veda, Jalan Perbuatan (Karma Yoga) sama pentingnya dengan Jalan Pengetahuan (Jnana Yoga). Dalam literature keagamaan kemudian kita temukan suatu kecenderungan yang menganggap perbuatan itu tak berguna, atau suatu sebagai bagian yang penting dari kehidupan.
Karma Yoga berarti pengakuan atas keberadaan kita di dunia ini. Hal ini menyebabkan badan kita tumbuh dan pikiran kita makin tajam dan kehidupan menjadi sehat dan bergairah serta menggembirakan. Kedua, karma yoga menerima perjuangan hidup dan ingin agar berhasil serta tetap hidup. Tetap hidup, menurut pengertian Veda, tidak berarti semata-mata kehidupan biologis: tetapi juga menyangkut kehidupan moral dan spiritual. Oleh karena itu perjuangan hidup adalah perjuangan kebajikan dan kejahatan, dengan memanfaatkan segala daya dan keberanian yang ada pada manusia. Karena itu, karma yoga didasarkan atas semangat ksatriya dan wawasan hidup yang heroik.
Karena itu, doa seorang karma yogin adalah untuk mohon kesehatan dan kekuatan, badan yang sempurna dan umur panjang serta kebaikan di dunia, seperti doa berikut :
Tat caksura devahitam sukram
Uccarat, pasyena saradah satam
Yovena saradah satam
                  (Rg Veda VIII. 66.16)
Semoga kami selama seratus tahun melihat, mata yang bersinar itu muncul atas kehendak Tuhan. Semoga kami hidup seratus tahun.
Tac caksura devahitam purastacchurram,
Ucarat pasyema saradah satram jatrem
Saradah sata
Srnuyama saradah sate pra bravama
Saradah satam adinah syama saradah
Satam bhuyasca saradah satat.
                  (Yajur Veda 36. 24)
Semoga kami selama seratus tahun dapat menyaksikan mata yang bersinar itu atas kehendak Tuhan muncul di hadapan kami, semoga kami hidup seratus tahun. Semoga kami berkata yang baik selama seratus tahun. Semoga kami dapat menegakkan kepala selama seratus tahun. Ya bahkan lebih dari seratus tahun.

Doa di atas merupakan curahan isi hadi golongan karma yoga agar ia dianugerahi umur panjang oleh Tuhan dalam menempuh kehidupan di dunia dan kesempurnaan hidup seperti penglihatan sempurna dan dapat menikmati hidup ini. Kehidupan yang dimohon oleh golongan karma yoga bukan hanya bernafas saja namun memohon kesehatan  dan hidup terhormat dan memiliki moral yang tinggi sehingga ia dapat merasakan bagaimana keindahan dan kenikmatan dunia yang dijadikan oleh Tuhan ini.
Tryambakam yajamahe,
Sragandhi pusthivardhanam,
Arva arukam iva vandhanat.
                  (Rg. Veda VIII. 59. 12)
Kami memuja Tryambaka (Rudra) yang menyebabkan keharuman dan memperbanyak makanan. Semoga ia melepas kami, seperti buah mentimun dari batangnya, dari kematian, tetapi bukan dari kekekalan.

Dari uraian Veda di atas, maka pandangan karma yoga terhadap dirinya bagaikan pohon mentimun di mana dewa Rudra adalah dewa yang sangat baik, beliau memberikan kehidupan, beliau memberikan rabuk pada setiap kehidupan terutama pada diri manusia. Namun setelah tiba saatnya maka Dewa Rudra yang sangat mulia dan baik itu akan datang untuk memetik buahnya yang dipelihara dan dirabuk itu. Kematian bagi seorang karma yoga ibarat buah yang telah masak yang dipetik oleh pemilikinya (Tuhan) namun jiwa yang dimiliki akan tetap mengalami hidup yang kekal dan jiwa tersebut akan dapat ditanam kembali ke dunia oleh Dewa Rudra. Oleh sebab itu, pujalah dan muliakanlah Dewa Rudra yang maha pengasih yang merupakan sumber kebahagiaan yang memberikan kesehatan. Dewa yang murah hati yang selalu memberikan kebahagiaan bagi mereka yang berbuat baik.
Mayi vaco atho yaso tho yajna sya yat payah
Tan mayi prajapatir divi dyam iva ddamahatu
                                          (Atharva Veda VI. 69.3)
Semoga kami mempunyai pikiran yang terang, kemasyuran dan kekuatan seperti yang ada pada korban suci. Semoga yang maha pencipta bersemayam dalam diri kami laksana sinar di langit.
Kehidupan di dunia sangatlah sulit yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Kesulitan ini akan dapat diatasi dengan perlindungan dan anugerah yang dikaruniai oleh Tuhan, dan dengan melakukan dharma dan menjauhi kejahatan, karena dengan melakukan perbuatan jahat maka kebahagiaan akan menjauh.
Trataro deva adhi vecata no
Ma no nidra isata mota jalpeh
Vayam somasya visvaha priyasah
Suviraso vidhatam a vadema
                          (Rg. Veda VIII. 48.18)
Ya, Tuhan, pemelihara, berkatilah kami semoga sifat penidur tidak menguasai kami, juga tidak kebiasaan ngobrol. Tetapi kami tetap dikuasai soma dengan pahlawan kami, berbicara dalam pertemuan.

Icchanti devah sunvantam
Na svasnaya sprha yanti
Yanti pramadam atandrah
                          (Rg. Veda VIII.2.18)
Dewa-dewa menghendaki manusia agar mempersembahkan minuman (yajna). Dewa-dewa tidak tidur. Mereka yang tidak tidur, menghukum orang-orang yang risau.
Dari uraian tersebut di atas, maka hendaknya setiap orang (karma yoga) selalu melakukan persembahan baik kepada dewa-dewa maupun kepada dunia. Persembahan yang dipersembahkan hendaknya diperoleh dengan jalan bekerja dalam usaha berbuat baik. Seorang karma yogi diharapkan tidak terlalu banyak tidur dan tidak terlalu banyak ngobrol karena dengan banyak tidur dan ngobrol maka waktu yang sangat berharga itu akan hilang. Tidurlah hanya untuk kesehatan badan dan berbicaralah hanya untuk yang berguna dengan baik menyinggung perasaan orang lain.
Aksair ma divyah krsim vi krtasva
Vite ramasva bahu manyan manah
Tatra gava kitava tatra jada
Tan me vi caste savitayam aryah.
                          (Rg Veda X. 34.13)
Jangan bermain dadu, tanamilah ladangmu. Berbahagialah dengan kekayaan itu, banggakanlah itu. Ya penjudi, ingatlah ternakmu dan ingat istrimu. Demikianlah nasihat savita yang mulia.

Memperhatikan kutipan tersebut, maka Veda dengan tegas mengatakan bahwa perbuatan berjudi adalah suatu perbuatan yang tercela, maka golongan karma yoga diharapkan untuk memperoleh kekayaan dengan melakukan pekerjaan menanami lading yang mereka miliki. Ia harus berbangga dengan hasil yang diperoleh melalui kerja keras dengan jalan menanami tanah pertaniannya. Lebih jauh mantram di atas menganjurkan kepada para penjudi hendaknya jangan memikirkan tentang judi, namun yang harus diingat adalah ternak di mana ternak itu akan dapat member hasil yang memang dianugerahi oleh Tuhan. Di samping itu hendaknya diingat pula istrimu yang ada di rumah, kewajiban seseorang memberikan kepuasan sesuai dengan dharma terhadap istri melalui kerja keras dengan dharma tidak menghayal untuk memperoleh kekayaan.
Pari cin marto dravinam mamanyad
Rtasya patha namata vivaset
Uta svena kratuna sam vadeta
Sreyam sam daksam manasa jagrbhyat
                          (Rg. Veda)
Seharusnya orang memikirkan kekayaan dan berjuang untuk memperolehnya dengan cara yang benar dan disertai doa dan seharusnyalah ia memakai pertimbangan hati nuraninya dan penuh semangat, berusaha meningkatkan kemampuan

Kutipan di atas mengisyaratkan bahwa setiap orang diharuskan untuk memperoleh dan mencari kekayaan di dunia dengan jalan yang jujur dan terpuji serta memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang muncul  dari hati nurani yang suci. Dalam langkah gerak kerja manusia hendaknya jangan lepas dari hukum moral dan hukum Rta. Kedua hukum ini dipergunakan sebagai pedoman dalam mencari harta benda.
Mogham annam vindate apracetah
Satyam bravimi vadha itya tasya
Naryamanam pusyati no sakhayam
Hevaladho bhavati kevalado
                          (Rg. Veda X.117.6)
Orang yang tidak bijaksana tidak memanfaatkan makanan sebaik-baiknya aku katakana terus terang ia sama saja dengan orang mati, ia tidak membagi makanan kepada temannya. Dan orang makan sendiri akan menanggung dosanya sendiri pula.

Kutipan di atas menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan kerja keras hendaknya digunakan sebaik mungkin. Mananan itu merupakan anugerah Tuhan, maka manusia hendaknya tidak serakah, dermakanlah makanan tersebut pada kawan-kawan yang membutuhkan  sebagai suatu yadnya, sehingga terbebas dari dosa. Setiap orang yang menjalankan karma yoga maka pada prinsip dasarnya ingin bebas dari dosa, oleh sebab itu disamping mereka bekerja untuk kepentingan duniawi maka merekapun selalu berdoa memohon kepada yang maha kuasa agar mereka bebas dari segala dosa dalam perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar